Pada diri seorang ayah melekat apa yang disebut dengan kedekatan emosional, dan itu tercermin dari bagaimana ia memperlakukan buah hatinya.
Pada banyak momen tertentu kedekatan emosional itu justru melebihi apa yang terpatri dalam jiwa dan hatinya.
Bisa jadi, terkadang apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang sulit diterka logika, tapi selalu dapat dicerna dengan rasa.
Tiadalah kebahagiaan seorang ayah, melainkan melihat anaknya bisa selalu tersenyum dalam pelukannya.
Di lain waktu ia menjadikannya sebagai sahabat bermain, dan tempat mencurahan kasih sayang serta kemanjaan. Ayah juga adalah cermin bagi masa depan anak-anaknya.
Lebih dari itu, ia adalah bagai embun pagi yang jatuh di pucuk rerumputan dan dedaunan lalu mengalirkan kesejukan bagi alam semesta.
Editor's Choice
Tidak ada komentar:
Posting Komentar