Ishak Daud dan Peristiwa Penyanderaan Jurnalis RCTI Ersa Siregar yang Meninggal dalam Kontak Senjata - ansaridaily

Mobile Menu

Top Ads

Berita Terbaru

logoblog

Ishak Daud dan Peristiwa Penyanderaan Jurnalis RCTI Ersa Siregar yang Meninggal dalam Kontak Senjata

4/14/2021


Sosok Panglima GAM Wilayah Peureulak, Aceh Timur, Ishak Daud sering dikaitkan dengan peristiwa yang menghebohkan jagat media massa.


Kala itu Ishak Daud menjadi tokoh sentral di balik penyanderaan jurnalis senior RCTI Ersa Siregar, kameraman Ferry Sanntoro dan dua orang istri perwira AU yaitu Safrida (35) dan Suraya (30).


Ersa dan juru kamera Ferry Santoro sebelumnya dilaporkan hilang di Kuala Langsa, Aceh Timur pada 1 Juli 2003.


Pada 5 Juli, Kijang yang dipakai Ersa dan rombongan ditemukan di Langsa, Aceh Timur, yang dikenal sebagai basis GAM.


Di antara keempat sandera, Ersa Siregar kemudian ditemukan meninggal dunia dalam baku tembak antara pasukan TNI dan gerilwayan GAM di Kuala Maniham, Simpang Ulim, Aceh Timur 29 Desember 2003.


Baca: Detik-detik Terakhir Panglima GAM Ishak Daud Tertembak, Istrinya Ikut Syahid dalam Kondisi Hamil


Ersa meninggal diterjang dua peluru di lehernya.


Sedangkan Ferry Santoro dan dua warga sipil lainnya menjadi tawanan di basis GAM di wilayah Peureulak, Aceh Timur di bawah komando Panglima GAM Ishak Daud.


Setelah hampir 11 bulan bersama Gerilyawan Aceh Merdeka (GAM) akhirnya Ferry santoro dibebaskan Minggu (16/5/2004) tepat pada pukul 18.40 WIB.


Ferry bersama dua sandera lainnya dibebaskan di seputar pedalaman kecamatan Peudawa Rayeuk Aceh Timur melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan ICRC yang melakukan evakuasi dari lokasi pelepasan.


Pelepasan sandera turut melibatkan sejumlah wartawan.


Mereka adalah Nezar Patria, Munir Noor, Imam Wahyudi, Salahudin dan Nani Afrida.


Saksi pembebasan sandera, Nani Afrida yang juga jurnalis Tabloid Kontras (anak usaha Serambi Indonesia yang sudah tidak terbit lagi) menggambarkan Ishak Daud kelihatannya senang karena agenda pembebasan sandera semua berjalan sesuai rencana.


Kenduri pelepasan sandera dan sejumlah warga yang berlindung dari kekerasan konflik juga berhasil dilangsungkan.


"Masyarakat sudah diserahkan ke ICRC, dan Fery mau kembali ke Lhok Jok untuk acara.

Kami berpisah sore harinya. Ishak menjabat tangan saya. Kali ini lebih lama dan akrab. 'Pajan-pajan tanyoe ta meurumpok lom tapi laen watee lakee izin ilee bak Mak' (Kapan-kapan kita ketemu lagi, tapi kali ini izin dulu sama mamak ya),” kata Ishak Daud sambil tersenyum.


Sebelumnya Nani pernah menyampaikan soal keselamatannya kepada Ishak Daud, karena kehadirannya di markas GAM tidak diketahui ibunya.


"Ishak menghilang di kejauhan diikuti anak buahnya. Tidak ada pernah terbersit dalam pikiran saya bahwa itu adalah pertemuan terakhir saya dengannya. Bulan September 2004 atau 4 bulan setelah pertemuan saya terakhir, saya mendapat info kalau Teungku Ishak sudah tertembak dan meninggal bersama Istrinya Cut Rostina," tulis Nani Afrida dalam catatan pribadi berjudul "Panglima Ishak Daud di Mata Saya".


Testimoni berseri itu dimuat di blog pribadinya "Catatan Kecil" pada 2013.


Sempat menjadi reporter untuk The Jakarta Post beberapa tahun, Nani Afrida, salah satu jurnalis perempuan Aceh, kini memilih berkarier di Kantor Berita Turki sebagai Chief Correspondent Anadolu Agency.


Terlepas dari kejadian terakhir di Lhok Jok, Nani tetap mengagumi Sang Panglima sebagai komandan GAM terbaik.


"Buat saya beliau tidak hanya berkharisma dan alim, tetapi juga sangat menghormati perempuan. Untuk wartawan perempuan seperti saya, liputan di wilayah konflik berarti harus siap juga dengan gangguan, godaan bahkan terkadang pelecehan seks. Tetapi, beberapa kali bertemu dengan Teungku Ishak, saya merasa diperlakukan cukup baik dan terhormat." kenangnya.


Hari ini, 8 September 2019, kepergian Panglima GAM wilayah Peureulak, Aceh Timur, Ishak Daud genap 15 tahun.


Sang Panglima itu kini telah bersemanyam di haribaan Ilahi, dengan sejuta cita dan impian yang belum terwujud.(*)



Editor's Choice

Tidak ada komentar:



Ansaridaily TV




Update Terkini


    Beranda